1. Jelaskan tentang VLSM beserta contoh kasusnya2. Routing protocol apa saja yang support VLSM3. Jelaskan tentang CIDR4. Jelaskan tentang summarizarion/
Jawaban
1 VLSM - Variable Length Subnet Masking ialah Sebuah metode
baru di pengalamatan IP yang membuat IP address lebih efektif. Traditional Subnetting telah lama dibuat untuk membagi IP
address. Subnet membagi 1 network menjadi bagian2 yang lebih kecil. Ini
dilakukan dengan mengambil bits dari host portion sebuah alamat untuk
menciptakan sebuah "sub" netowork.
Contoh : mengambil dari class B
network 147.208.0.0. Default network masknya ialah menggunakan alamat yang
tersedia dengan lebih efektif ,kita dapat mengambil semua 8 bit dari oktet ke
tiga untuk subnet.
Salah satu kekuarangan dari traditional
subnetting ialah ketika sebuah subnet mask telah dipilih ,banyaknya host di
tiap subnet ialah tetap. Contoh : asumsikan sebuah perusahaan telah diberikan
IP 147.208.0.0. dan telah ditentukan untuk subnet memakai 8 bit dari host
portion addressnya. Asumsi bahwa alokasi addressnya ialah 1 subnet per 1
departement. Berarti 254 address untuk 1 departement. Jika 1 departement hanya
mempunyai 20 servers berarti 234 address lainnya akan terbuang percuma.
VLSM sama seperti traditional fixed-length
subnet masking yang membagi network menjadi bagian yang lebih kecil.. Perbedaan
untamanya ialah VLSM memperbolehkan subnet yang berbeda untuk mempunyai subnet
mask yang berbeda juga panjangnya. Contoh diatas , sebuah departement mempunyai
20 server yang bisa dialokasikan subnet mask 27 bits (/27). Ini memperbolehkan
subnet untuk mempunyai 30 usable host . Jika ternyata ada departement yang
mempunyai 14 server saja bisa memakai subnet mask 28 bits (/28).
Contoh kasus :
Ada 4 router (class C ,mulai dari
192.168.10.0) :
Router A terhubung dengan network A
yang berisikan 30 host dan terhubung dengan router B dan C.
Router B terhubung dengan network B
yang berisikan 20 host dan terhubung dengan router A dan D
Router C terhubung dengan network C
yang berisikan 6 host dan terhubung dengan router A dan D
Router D terhubung dengan network D
yang berisikan 14 host dan terhubung dengan router B dan C
Solusi Dengan Traditional Fixed-Length Subnet Masking :
Langsung membagi di semua
networknya memakai subnet mask /27 yang mempunyai block size 32 dan usable
hostnya 30 ,berarti memenuhi dengan banyaknya host maksimal yakni 30 host di
network A
(note : Cara ini tidak efektif
karena link-link yang terhubung router ke router hanya memerlukan 2 host
berarti menyia-yiakan 28 host dari 30 host yang tersedia. Begitu pula dengan
network-network yang lain yang hanya membutuhkan 6 ,14 dan 20 host )
Solusi Dengan Variabel Length Subnet Masking :
Pertama-tama kita tentukan
CIDR/prefix/
30 host berarti /27 ,network B : 20 host (/27) ,network C : 6 host (/29),
netwok D : 14 host (/28) dan sisanya (network E,F,G,H): 2 host (/30).
Kemudian atur penempatannya agar
satu subnet tidak tumpang tindih dengan subnet lain.
2. Routing protocol yang mendukung VLSM ialah routing protocol yang
sudah classless (mendukung pengiriman pemberitahuaan informasi subnet) dan
routing protocol tersebut ialah RIPv2, EIGRP atau OSPF
Sebaliknya jika routing protocol itu classful seperti RIPv1 dan IGRP maka tidak
mendukung VLSM
3. CIDR – Classless Inter-Domain Routing atau biasa disebut dengan
supernetting. Adalah sebuah pengalamatan IP yang menggantikan sistem yang lama
berbasikan kelas A, B dan C. Dengan CIDR ,sebuah IP address dapat digunakan
untuk mendesign banyak IP address yang unik. Sebuah CDIR IP address terlihat seperti
normal IP address kecuali adanya slash diakhir alamat disertai dengan angka,
disebut IP prefix ,contoh : 172.200.0.0/
IP Prefix menspesifikasi berapa
banyak alamat yang dipunyai CIDR address ,semakin rendah angakanya semakin
banyak alamatnya. Contoh : IP prefix dari /12 ,berarti bisa menggunakan
1.048.576 alamat class C
CIDR address mengurangi ukuran
sebuah routing tabel dan membuat IP address lebih tersedia dan efektif untuk
subnet
4. Supernetting/
yang memperbolehkan penggunaan dari multiple IP network di dalam network
interface yang sama dan merupakan kebalikan dari subnetting, yang menggunakan 1
IP network di dalam banyak interfaces. Supernetting menggunakan extend legacy
class C networks.
Supernetting/
menyediakan update-update route dengan cara seefisien mungkin dengan cara
mengirimkan informasi (advertise) tentang banyak route dalam satu pemberitahuan
(advertisment) ,ketimbang melakukan satu persatu ,dengan ini bisa menghemat
banyak bandwidth dan meminimalkan pekerjaan router.
Untuk menggunakan supernetting,
harus menggunakan static routing atau menggunakan routing protocol yang sudah
classless routing seperti RIPv2 atau OSPF yang bisa membawa informasi subnet mask
di dalam routing updatenya.
5..Contoh Supernetting, sebuah class C
network mempunyai 256 kemungkinan alamat di dalamnya. network ini dapat dibagi
menjadi 2 classless subnet masing-masing mempunyai 128 alamat dengan cara
meminjam sebuah single bit dari host portion class C. mask yang membaginya sama
tapi starting addressnya berbeda. subnet pertama mulai dari '0' di oktet
terakhirnya sedangkan subnet kedua mulai dari 128 di oktet terakhirnya
Standard
Class 'C' network
Network
Network
Network
Host
Class 'C'
address
192
64
123
0
Mask
(Decimal)
255
255
255
0
Mask
(Binary)
11111111
11111111
11111111
00000000
Mask dan alamat di atas (network class C)
memberikan range alamat dari 192.64.123.0 – 192.64.123.255
Subnet
#1
Network
Network
Network
Subnet
Host
Class
'C'
address
192
64
123
0
Mask
(Decimal)
255
255
255
128
Mask
(Binary)
11111111
11111111
11111111
1
0000000
Mask dan alamat di atas (subnet pertama) memberikan
alamat dari 192.64.123.0 – 192.64.123.127
Subnet
#2
Network
Network
Network
Subnet
Host
Class
'C'
address
192
64
123
128
Mask
(Decimal)
255
255
255
128
Mask
(Binary)
11111111
11111111
11111111
1
0000000
Mask dan alamat di atas (subnet kedua) memberikan
alamat dari 192.64.123.128 – 192.64.123.255
Supernetting dan VLSM dapat menghemat bandwidth ,meminimalkan pekerjaan router ,dapat
mengurangi ukuran sebuah routing tabel dan mengefisienkan penyediaan IP untuk
subnet
6. RIP v2
Perbedaan utama dengan RIPv1 :
RIPv2 mendukung mekanisme
Authentication sehingga update lebih aman
RIPv2 merupakan classless routing
yang berarti mengirimkan informasi subnet mask di dalam setiap routing update
RIPv2 karena classless routing maka
mendukung CIDR dan VLSM
RIPv2 update tidak broadcast tetapi
secara multicast dengan alamat 224.0.0.9
RIPv2 secara default ,recive paket
dan sent paket hanya mendukung versi 2
Selain daripada yang diatas RIPv2
mempunyai karakteristik yang sama dengan RIPv1 : routing protocol yang distance
vector ,metric hop count (max 15), update timer (30 detik), invalid timer (180 detik),
holddown timer (180 detik), flush timer (240 detik),
RIPv2 Packet Format Menyediakan lebih banyak
informasi untuk dimasukkan ke dalam RIP packet dan menyediakan simple
authentication mechanism yang tidak disupport RIPv1. gambar Paket dan keterangannya
:
Command—.Mengindikasi paket tersebut
apakah sebuah request atau response. Request berarti bertanya ke router
unutk mengirim semua atau sebagian routing tabelnya. Sedangkan response
berarti sebuah reply dari sebuah request. Response berisikan routing table
entries.Version—Menspesifikasi RIP version yang
digunakan. Di dalam RIP paket mengimplementasikan setiap RIP 2 fields atau
menggunakan authentication ,nilainya diset ke 2.Unused— nilainya diset ke '0' (zero).Address-
Menspesifikasikan alamat family yang digunakan. Fungsi RIPv2 AFI field
sama dengan RFC 1058 RIP's AFI field, dengan satu pengecualian : jika AFI
untuk entry yang pertama di message itu 0xFFFF, sisa dari entry
selanjutnya berisi authentication information. Untuk saat ini
,satu-satunya tipe authentication ialah password sederhanaRoute tag—.Menyediakan metode untuk
antara internal route (dipelajari dari RIP) dan external route (dipelajari
dari protokol yang lain),IP address—Menspesifikasi IP address
tujuanSubnet mask—Menset
subnet mask tujuan, jika kosong berarti tidak ada subnet mask yang
ditujukanNext hop—Mengindikasikan next hop IP
address dimana paket akan diforward melaluinyaMetric—Mengindikasikan berapa banyak
router yang dibutuhkan untuk sampai ditujuan (hop count). Nilainya antara
1 dan 15 untuk sebuah route yang valid atau 16 untuk unreachable route.
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger
[Non-text portions of this message have been removed]
To Unsubscribe: indocisco-unsubscribe@yahoogroups.com
To Subscribe: indocisco-subscribe@yahoogroups.com or visit: http://www.geocities.com/indocisco
Admin from http://www.geocities.com/ciscosite
Indonesia Cisco Study Group http://www.indocisco.com
Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, MS degree - College-Finder.net.

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
No comments:
Post a Comment